Kota Ambon Siap Turunkan Angka Stunting, Target 5,7% di Tahun 2029

PATTIMURAPOST.COM, Dengan penuh semangat dan harapan, Pemerintah Kota Ambon secara resmi membuka kegiatan “Rembuk Stunting Kota Ambon 2025” yang digelar di ballroom hotel marina Sabtu 26/7/2025.

Acara ini diawali dengan doa bersama dan sambutan dari Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena.

Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam upaya menyeluruh untuk menurunkan angka stunting di Kota Ambon yang saat ini berada di angka 17,2%. Target ambisius pun ditetapkan: menurunkan angka tersebut menjadi 5,7% pada tahun 2029.

Dalam sambutannya, Wali Kota Ambon menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.

“Tidak boleh ada satu pihak yang merasa lebih penting dari yang lain. Semua harus bekerja bersama, bersinergi, dan berkolaborasi agar masalah stunting dapat diselesaikan,” ujarnya.

Intervensi Nyata untuk 330 Anak

Menurut data terbaru, terdapat 330 anak di Kota Ambon yang teridentifikasi mengalami stunting. Pemerintah berkomitmen melakukan intervensi konkret terhadap anak-anak ini, mulai dari pemberian makanan bergizi, layanan kesehatan, hingga perbaikan lingkungan tempat tinggal.

“Kami tak ingin lagi hanya laporan kegiatan seremonial. Yang kami butuhkan adalah data nyata: siapa anaknya, di mana lokasinya, apa penyebabnya, dan apa yang sudah dilakukan,” tegas Wali Kota.

Langkah ini terinspirasi dari keberhasilan Kabupaten Sumedang dalam menurunkan angka stunting melalui program yang terstruktur, tepat sasaran, dan berbasis data.

Pendekatan Terpadu Lintas Dinas

Kegiatan ini melibatkan 150 peserta dari berbagai instansi, termasuk perangkat daerah, camat, kepala Puskesmas, PKB, serta operator dari kelurahan dan kecamatan. Hadir pula narasumber nasional seperti Bapak Imam Al Muttaqin dari Kemendagri.

Beberapa peraturan yang menjadi landasan kegiatan ini antara lain, Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Keputusan Wali Kota Ambon Tahun 2025 tentang Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting, Keputusan Nomor 1945 Tahun 2024 tentang Penetapan 24 Kecamatan Prioritas di Ambon.

Komitmen Menyentuh Akar Masalah

Program ini tidak hanya menyasar anak yang sudah terkena stunting, tetapi juga fokus pada pencegahan di kalangan remaja putri dan pasangan muda. Data tentang gizi, kesehatan lingkungan, kesiapan pranikah, hingga pendampingan saat hamil akan menjadi bagian penting dari pendekatan terintegrasi ini.
Wali Kota menegaskan bahwa intervensi harus bersifat personal dan berbasis data.

“Kami ingin tahu, misalnya, tinggi dan berat badan anak sebelum dan sesudah intervensi. Jika masalahnya air bersih, maka PDAM dan PUPR harus turun tangan. Kalau soal gizi, maka Dinas Kesehatan dan PKK yang bergerak,” jelasnya.

Harapan untuk Generasi Sehat Ambon 2029

Dengan langkah ini, Kota Ambon berharap bisa menjadi contoh nasional dalam penanganan stunting. Tidak hanya sebagai formalitas, tapi sebagai gerakan nyata demi masa depan generasi muda Ambon yang lebih sehat, kuat, dan cerdas.

“Jika kita sungguh-sungguh bekerja bersama, 330 anak ini bisa kita selamatkan hanya dalam satu tahun,” tutup Wali Kota optimis. (MS)

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *