Ambon Pattimurapost.com – Pengawasan DPRD Provinsi Maluku dinilai lemah, pada hal negara telah memfasilitasi mereka untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat, namun kedapatan di sebagian besar daerah di Maluku jauh dari pengawasan DPRD Maluku.
Anggota DPRD provinsi maluku yang memiliki fungsi Legislasi, Pengawasan ,dan anggaran ini, dinilai lemah dalam menjalankan perannya, lemahnya peran DPRD, tentu berdampak kepada rakyat, padahal rakyat telah memilih mereka sebagai penyambung suara mereka , namun rakyat tidak merasakan dampak apa apa.
Hal ini terlihat dari sebagian besar infrastruktur di daerah yang seharusnya menjadi perhatian serius DPRD malah di biarkan begitu saja , salah satu dari sebagai besar yaitu Talud penahan ombak yang ada di pulau ambon, khususnya pada Negeri Hatu, yang berada di Jazirah Lehitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah.
Sudah sekian tahun, talud penahan ombak di negeri ini tidak kunjung di perbaiki atau di bangun baru, pada hal masyarakat disana telah menyampaikan hal ini kepada para anggota DPRD Provinsi Maluku yang berada pada daerah pemilihan maluku tengah, namun hingga saat ini, tidak ada apa apa, dimana fungsi DPRD yang katanya representatif rakyat itu.
Terhadap hal ini, media Pattimurapost.com melakukan pantauan langsung ini di lokasi negeri Hatu , Senin 1/7/24, terpantau kondisinya kondisi talud penahan ombak ini sangat cukup memprihatinkan , bahkan jika tidak segera di perbaiki akan berdampak pada akses jalan yang dilalui masyarakat, karena dipastikan jika tidak segera di ambil tindakan jalannya akan ikut terputus akibat terjadinya pengikisan.
Salah satu warga di negeri hatu yang enggan namanya disebutkan kepada wartawan media ini saat diwawancarai Senin 1/7/24 mengatakan bahwa, Katong pung anggota dewan dong ini seng tau jadi dewan par apa saja, masa bisa lia katong pung talud disini sampe macam bagini tu, kalo kasi tinggal akang bagini tarus, lama lama air nai Iko akang jalan ni, lalu Katong tar bisa aktifitas.
Talud ini akang su brapa lama tinggal bagini, seng ada upaya apa apa satu lai, pada hal Katong su sampaikan par akang dewan , tapi sampe oras ni akang bagini saja, ” Beta yakin kalo tinggal tarus bagini akang jalan ni bisa putus , barang air tinggal makan badang jalan ni , jadi dipastikan kalo seng capat jalan ni akang main di muka pante ( dialek Ambon ).
Dirinya menyesal bahwa, dewan yang adalah kepanjangan rakyat tidak bisa mengambil langkah , sambung sumber bahwa, beta jujur beta menyasal karna kaya dong seng perlu Deng kondisi ini, masa anggota dewan seng bisa bantu katong buka suara ka pemerintah daerah parlia akang talud ini bagemana. kesal sumber
Lanjutnya bahwa, baru tambah deng pemerintah di negeri ini lai, kalo sulia akang bagini lalu dong usaha akang sadiki jua ka, ada anggaran dana desa tu, bisa bantu pake par biking akang palang palang ka sondor lai , padahal dana desa saja 1,2 miliar bagitu lalu biking akang ka, atau kordinasi dengan dewan ka supaya akang talud deng jalan ini bisa karja akang jua, tutup sumber. ( PP02 )