Pattimurapost.com, Untuk siswa berprestasi yang menjalankan perekrutan adalah Pemerintah Pusat . Ketika di wawancarai Kepala Sekolah SMU Negeri 1 Ambon, Drs. A.R. Tahalele , M.Si diruang kepsek, pada hari Rabu , 21 November 2023 pukul 15:56 wit, menjelaskan untuk siswa berprestasi yang terpilih mereka di bina oleh LOPI yaitu lembaga indenpenden yang di bentuk untuk membina siswa – siswa terbaik di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut penuturan Kepsek SMA Negeri 1 Ambon Drs . A.R Tahalele, M.Si mekanismenya jadwal pembinaan 1 minggu sebelum lomba siswa harus berangkat duluan, untuk ikut pembinaan dan 1 minggu setelah itu baru lomba dilaksanakan, kata LOPI, 1 hari sebelum lomba tiket siswa mereka layani, jadi kalau sudah 1 minggu sebelumnya tiketnya tidak bisa di gantikan. tapi siswa sudah memasukan tiket jalan ,tapi uangnya tidak di ganti oleh panitia pelaksana.
Hal ini diungkapkan Tahalele untuk SMU 1 Ambon ada 4 orang, belum lagi SMU 11 Ambon , dan SMU 13 Ambon yang biaya tikenya tidak diganti rugi. Hal ini membuat Kebijakan yang di ambil pihak sekolah bahwa siswa hadir sebelum lomba dilaksanakan, karena harus mengikuti pembinaan di LOPI. Dari hasil pembinaan itu siswa berhasil meraih medali perak. Yang di sayangkan dari pihak sekolah, Dinas Pendidikan Provinsi tidak bisa berbuat apa – apa karena dananya tidak ada.
Selanjutnya, pihak sekolah tidak bisa menyalakan Dinas, lewat sambungan telepon seluler antara Tahalele dan Kadis Provinsi Maluku , Dr. Ir. Insun Sangadji, M.Si bahwa siswa harus melakukan pembinaan selama 1 minggu, jadi mereka bisa berangkat ataukah tidak, jawab Kadis Pendidikan Maluku siswa di berangkatkan saja. Tapi harus ada yang mendampingi para siswa yaitu dari Dinas Pendidikan Provinsi Maluku. Tapi yang harus bicara itu adalah Dinas ke panitia pelaksana, karena LOPI itu sifatnya melakukan pembinaan bukan untuk berbicara dengan panitia.
Karena yang harus mendampingi itu dari dinas yang dikoordinir oleh pak Saiful sebagai orang yang di percayakan dinas, disertai tiket walaupun siswa datang 1 hari atupun 1 bulan sebelumya tiketnya tetap sama, tapi tiket tetap di masukan namun tidak diganti uangnya.
Harapan Tahalele pihak sekolah mau cari uang dari mana, yang jelaskan biaya tiket siswa harus digantikan . Sehingga kedepan ungkap Tahalele, harus dianggarkan ke dinas provinsi di masukan sebagai program anggaran rutin. karena anggaran untuk siswa yang berprestasi yang mewakili sekolah ke tingkat nasional itu tidak ada.
“Sekali lagi tegas Tahalele dengan motivasi untuk siswa berprestasi harus mengikuti lomba lomba itu, mau dapat dana dari mana dari pihak sekolah tetap memberangkatkan siswanya untuk mengikuti lomba. Sekarang ada utusan siswa berprestasi yang sudah berangkat ke jakarta untuk mengikuti pembinaan itu, untuk mengikuti lomba lomba ditingkat internasional untuk mewakili Indonesia walaupun dari dari pusat yang membiayai tapi dari pihak SMA Negeri 1 Ambon sempat memberikan uang perjalanan sebesar 6 juta untuk siswanya,”tutupnya. (MT)