PATTIMURAPOST.COM, Terkait dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 2 Ambon. Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ambon Ferdinan Philips Soumokil yang ditemui media Malukuexpress.com diruang kerjanya di dampingi oleh Ketua PPDB SMAN 2 Ambon. Selasa 18 Juli 2023 diruang kerjanya.
Dirinya mengatakan bahwa, dalam proses PPDB Tahun Ajaran 2023 ini, untuk membatasi, kami sekolah (SMAN 2 Ambon) tidak pernah membatasi tetapi karena jumlah kuota yang kami terima sesuai dengan rombel dan sesuai dengan SDM guru yang ada, makanya terbatas. “Nah dalam kaitan dengan pemberlakukan Kurikulum Merdeka, maka Sekolah melaksanakan sistim blok, dimana ada satu mata pelajaran dengan digabungkan beberapa kelas, itu yang disebutkan blok, jadi ada mata-mata pelajaran tertentu yang bisa di blok.
Misalnya, mata pelajaran fisika, ekonomi atau sejarah diblok, di blok untuk periode proses belajar atau minggu efektif belajar di setiap minggu, setelah blok itu, dia akan diakhiri dengan sumatif, yah bisa jadi, pada waktu nantinya misalnya sumatif akhir semester, ada mata-mata pelajaran tertentu, yang memang tidak diikutsertakan dalam sumatif akhir semester, karena mereka sudah menyelesaikan dalam satu blok itu dan semua sekolah atau satuan pendidikan itu, membuat blok tidak sama, tergantung dengan sumber daya yang ada di masing-masing sekolah, kalau misalnya di SMA Negeri 2 Ambon, guru ekonominya terbatas, yah kami mungkin membuat bloknya di ekonomi, dan blok yang lain sehingga pada blok berikut, dia bisa ada, pada kelas berikut untuk mata pelajaran yang ekonomi itu, “jelasnya.
Lanjutnya, ini sistem baru di Kurikulum Merdeka, sehingga kalau misalnya anak itu, dia lama tinggal dirumah, takutnya blok satu disemua sekolah satuan pendidikan itu sudah selesai, dia sudah harus masuk ke blok dua, tapi dia harus mempunyai banyak waktu juga untuk menyelesaikan blok satu yang tertinggal ini, bagaimana mekanismenya nanti diatur dengan bapak ibu guru mata pelajaran di blok satu, nah ditakutkannya si siswa membutuhkan banyak waktu sekali untuk penyesuaian untuk menyelesaikan blok satu dan sementara menjalani blok dua.
Ketika ditanyakan sejak kapan program Kurikulum Merdeka dengan sistem blok mulai diberlakukan, Pria asal Lease ini menjawab, “Program ini sudah berjalan dan sekarang tahun kedua, sejak Program Kurikulum Merdeka mulai diberlakukan dan sekolah sampai saat ini mampu dan antusias melaksanakannya dengan baik.
Tambahnya, belum lagi ada kegiatan-kegiatan lain, dalam kaitan dengan Projest penguatan profil belajar Pancasila, itu juga anak-anak yang terlibat itu, dia belajar dari minggu pertama sampai dengan sekian minggu, misalnya minggu kedua belas atau minggu ketiga belas, takutnya juga si siswa tidak bisa mengikuti proses itu dengan baik, karena masing-masing sekolah memilih tema atau tujuh tema yang disediakan oleh pemerintah, yakni, Kewirausahaan, Gaya hidup berkelanjutan, Kearifaan lokal, Suara demokrasi, Rekayasa dan teknologi untuk membangun NKRI, Bangunlah jiwa dan raganya dan Bhineka tunggal ika
Dan sekolah kami, memilih tiga tema untuk kelas X, dua tema untuk kelas XI, namun dalam pelaksanaannya bisa satu tema disemesteran ini dan dua untuk semester yang akan datang untuk kelas X atau dua di semester ini, satu disemester yang akan datang, itu familiar dengan kalimat ini, profil belajar pancasila (P5) ini yang didalammnya ada enam dimensi, yakni Gotong royong, Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Mandiri, Bernalar kritis, dan Kreatif.
“Nah didalam dimensi ini, ada sub-sub elemen yang harus dicapai dan siswa harus capai itu, misalnya di gaya hidup berlanjutan, siswa mau membuat dimensi atau mau capai nilai dengan sub elemen berakhlak pada alam, saya ambil contoh, kemarin dari sekolah melaksanakan aksi angkat sampah, kumpul sampah di pesisir pantai, artinya projetnya harus berdampak, itulah yang menjadi tujuan dari projet penguatan profil belajar pancasila atau P5 itu, “tambahnya.
“jadi beberapa waktu lalu anak-anak kami diarahkan untuk angkat sampah, dan terfokus pada sampah-sampah plastiknya, yang juga berkolaborasi dengan tema dari sekolah “gaya hidup berkelanjutan, dibingkai dengan STOP ‘SMANDU Trampil Olah Plastik’, dimana sampah plastik-plastik itu, kami ambil, lalu siswa daur ulang atau dibuat dalam bentuk apa saja, tapi atas perencanaan sampai pada proses penyelesaiannya dan hasil akhirnya benar-benar didesain oleh siswa itu sendiri dan itu ide karya sendiri tanpa campur tangan guru atau orang tua, “jelasnya.
Harapan saya buat semua anak dan orang tua yang telah diterima di sekolah ini, saya ingin semua anak sekolah di SMA Negeri 2 Ambon ini, karena yang pertama, mereka mau sekolah disini, bukan karena apa-apa, tetapi saya mau melihat dari sisi positifnya bahwa anak-anak itu, ingin sekali belajar ‘itu dulu’, yang lain-lain itu nanti, tapi mereka mau belajar disini. Hanya saja kami diawal terbatas dengan ruang belajar, terbatas dengan tenaga SDM yang ada, namun dalam keterbatasan ini tidak menyurut semangat kami untuk dapat memberikan yang terbaik bagi anak-anak yang akan bersekolah di SMA Negeri 2 Ambon meraih prestasi dan raihan cita-cita dalam meraih masa depan.
Untuk diketahui juga, jumlah siswa yang masuk di SMA Negeri 2 Ambon yang akan menduduki kelas X berjumlah 432 orang, dengan Jumlah guru pendidik 70 orang, terdiri dari Guru PNS dan Guru Non PNS, “tutupnya. (*