PATTIMURAPOST.COM, Dewan Pimpinan Daerah Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Maluku menyesalkan tindakan yang dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku yang kerap kali tidak menghadirkan pejuang veteran dan janda veteran dalam setiap momentum hari Kemerdekaan RI, padahal mereka mempunyai andil dalam sejarah berdirinya NKRI ini.
Bertempat di kantor DPD LVRI jalan Pattimura Ambon. Sabtu (19/8/2024) mewakili Ketua DPD LVRI Maluku, Wakil Ketua DPD Provinsi Maluku Karel Nicolas W, Sekretaris DPC LVRI Kota Ambon J. Tuhumury, Sekretaris Eksekutif PIVERI Provinsi Maluku dan Ketua DPD Pemuda Panca Marga Ir. Amirullah Lubis, M.Si melaksanakan jumpa pers.
Ketua DPD Pemuda Panca Marga Ir. Amirullah Lubis, M.Si dalam keterangan persnya mengatakan bahwa, Kami Keluarga Besar Legiun Veteran Provinsi Maluku menilai dalam momentum memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78. Ada beberapa persoalan yang perlu kami kritisi terhadap Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dalam keterangan pers kami (LVRI) Maluku. Yakni, dalam kaitan dengan ketidakpedulian dan ketiadaan penghormatan kepada Anggota LVRI dan janda veteran dalam rangka pelaksanaan setiap momentum Hari Kemerdekaan RI.
“Perlu kami sampaiakan bahwa kebiasaan yang dilaksanakan selama ini di Pemda Provinsi Maluku di selama acara pelaksanaan detik-detik HUT Kemerdekaan RI, selalunya dari pemerintah provinsi Maluku selalu mengundang para veteran dan janda veteran untuk menghadiri acara peringatan detik-detik HUT Kemerdekaan 17 Agustus, dan selanjutnya ada jamuan kenegaraan dari Forkopimda yang ada di lingkup Pemda Provinsi Maluku kepada para veteran dan janda veteran,”ungkapnya.
Lanjutnya, kami sangat sesali dan kami rasa ketidakpenghormatan dan ketidakpedulian terhadap LVRI di selama pemerintahan oleh Bapak Gubernur Murad Ismail dan Barnabas Orno sejak 2019 sampai dipenghujung masa jabatan mereka, itu tidak pernah dilakukan untuk kehadiran para veteran dan janda veteran untuk mengikuti upacara detik-detik HUT Kemerdekaan RI dan jamuan kenegaraan yang selanjutnya diberikan tali kasih untuk veteran dan janda veteran.
“Kebiasaan ini yang kami ketahui sejak pemerintahan di orde baru dan dilaksanakan oleh para gubernur-gubernur sebelumnya untuk Keluarga Besar LVRI, dalam hal ini DPD LVRI Provinsi Maluku. Kami merasa prihatin dan kecewa terhadap perlakuan yang diberikan oleh Pemda Provinsi Maluku, yang tidak peduli dan tidak menghargai para jasa-jasa pejuang veteran yang mempunyai andil dan punya saham untuk mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dan pada kalian-kalian yang tinggal pada jaman yang sudah senang ini, kalian-kalian tidak pernah perhatikan bagaimana para pejuang yang telah berjuang sehingga kalian bisa mendapat kesenangan pada saat ini.
“Itu rasa kecewa kami dan rasa keprihatinan kami dalam perjalanan sejarah bangsa ini, karena kalian tidak menghargai jasa-jasa para pahlawan yang mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk bangsa dan negara ini dengan membela dan mempertahankan NKRI harga mati, dan apa yang dipesankan oleh Presiden RI Pertama Ir Soekarno, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya tidak dihargai dan dilecehkan oleh egoisme dan ketidakadilan dalam diri kalian-kalian terhadap jasa-jasa pejuang veteran dan janda veteran RI,”terangnya.
Tambahnya, saya mau katakan sesama pejuang veteran saja sudah begini, bagaimana dengan rakyat biasa.
Kami harapkan mudah-mudahan di tahun 2024 pemimpin baru di provinsi maluku bisa memperhatikan para veteran dan janda veteran sebagai penghormatan terhadap jasa-jasa mereka untuk bisa dilibatkan mengikuti upacara detik-detik proklamasi HUT RI dan jamuan kenegaraaan serta memberikan santunan atau tali kasih kepada mereka, yang telah mengorbankan keluarga, nyawa dan harta demi tegaknya NKRI tercinta.
“perlu kami tegaskan dan itu wajib hukumnya, veteran wajib diperhatikan dan itu tertuang dalam UU Nomor 15 Tahun 2012 pasal 19 tentang veteran RI dan Keppres 11 tahun 2018 tentang AD/ART pasal 33,”terangnya.
Olehnya itu, dimintakan oleh para eksekutif dan legislatif Provinsi Maluku untuk melihat hal-hal tentang veteran, karena sesuai amanat UU dan negara wajib hukumnya melihat mereka, dalam hal ini dinas teknis yang selalu mengurusinya, sehingga kedepannya tidak terjadi hal-hal yang tidak menghargai jasa – jasa para pejuang bangsa ini.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua DPD LVRI Provinsi Maluku Karel Nicolas W mengatakan bahwa, Saya sebagai seorang anggota veteran, kami tidak bersungut apa-apa, hanya kami selalu ingat pesan Presiden Pertama RI Ir. Soekarno yang mengatakan bahwa negara yang besar adalah negara yang menghargai jasa-jasa para pahlawan.
“kami anggota veteran Republik Indonesia tidak meminta imbalan jasa apapun dari pemerintah provinsi maluku, tapi apa yang veteran berikan hanya dharma bakti veteran kepada Nusa dan Bangsa ini,”bebernya.
Kami melihat apa yang negara buat veteran, kami tidak meminta imbalan, tetapi yang terutama adalah jiwa raga kita dan teman-teman kita yang pernah mendahulu kita, itulah yang kita rasakan.
Olehnya itu, jangan pernah melupakan jasa-jasa pejuang veteran terhadap jaman yang kalian nikmati sekarang ini yang semuanya serba senang, beda dengan jamannya kami pejuang veteran yang bercibaku dengan musuh sehingga banyak kehilangan nyawa teman-teman kami dan beban meninggalkan keluarga serta harta demi tegaknya NKRI ini, yang Puji Tuhan bisa kembali dan ada yang tak kembali selama-lamanya kepada keluarganya.
Sementara itu Mewakil para janda veteran, Dra Nur Akmar Lubis Sekretaris Eksekutif PIVERI Provinsi Maluku mengatakan bahwa, kami sangat harapkan pemerintah daerah provinsi maluku kedepan harus melihat veteran dan janda veteran dalam mendukung program-program veteran sebagaimana yang telah di amanatkan UU dan itu wajib hukumnya.
“sebab janda-janda veteran ini sangat merindukan tali kasih atas dedikasi patriotisme suami-suami mereka yang telah berjuang dan ada yang meninggal di medan pertempuran kemudian mendampingi suami-suami ini dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk pengabdian kepada bangsa dan negara sampai titik akhir dan seharusnya diperhatikan oleh negara dalam hal ini pemda dan itu harga mati harus di hargai atas jasa yang telah mereka sumbangkan kepada bangsa ini.
Kedepan , diharapkan ada kerjasama yang melibatkan para ibu veteran dan janda-janda veteran, kemudian ada kegiatan-kegiatan internal yang harus didukung oleh pemerintah daerah. Karena sampai saat ini tidak pernah dirasakan perhatian atau pemda maluku tidak pernah memberikan bantuan-bantuan kepada ibu-ibu janda-janda dan bahkan tidak ada.
“mereka sangat merindukan untuk hadir menyaksikan detik-detik proklamasi yang selama ini, mereka pernahrasakan disaat pemerintahan-pemerintahan sebelumnya dan sampai sudah hampir 5 tahun pak murad dan pak abas, mereka tidak pernah merasakan,”ungkapnya. (*